Dzikir berjamaah sejak zaman Rasul saw, sahabat, tabi'in tak
pernah dipermasalahkan, bahkan merupakan sunnah rasul saw, dan pula secara akal
sehat, semua orang mukmin akan asyik berdzikir,
dan hanya syaitan yg benci dan akan hangus terbakar dan tak
tahan mendengar suara dzikir. kita bisa bandingkan mereka ini dari kelompok
mukmin, atau kelompok syaitan yg sesat.., dengan cara mereka yg memprotes
dzikir jamaah, telinga mereka panas, dan ingin segera kabur bila mendengar
jamaah berdzikir.
1). para sahabat berdoa bersama Rasul saw dengan melantunkan
syair (Qasidah/Nasyidah) di saat menggali khandaq (parit) Rasul saw dan
sahabat2 radhiyallhu?anhum bersenandung bersama sama dengan ucapan : "HAAMIIIM
LAA YUNSHARUUN..". (Kitab Sirah Ibn Hisyam Bab Ghazwat Khandaq). Perlu
diketahui bahwa sirah Ibn Hisyam adalah buku sejarah yg pertama ada dari
seluruh buku sejarah, yaitu buku sejarah tertua. Karena ia adalah Tabi'in.
2). saat membangun Masjidirrasul saw : mereka bersemangat
sambil bersenandung : "Laa 'Iesy illa 'Iesyul akhirah, Allahummarham Al
Anshar wal Muhaajirah" setelah mendengar ini maka Rasul saw pun segera
mengikuti ucapan mereka seraya bersenandung dengan semangat : "Laa 'Iesy
illa 'Iesyul akhirah, Allahummarham Al Anshar wal Muhajirah.. " (Sirah Ibn
Hisyam Bab Hijraturrasul saw- bina' masjidissyarif hal 116)
3). ucapan ini pun merupakan doa Rasul saw demikian
diriwayatkan dalam shahihain
4). Firman Allah swt : "SABARKANLAH DIRIMU BERSAMA
KELOMPOK ORANG ORANG YG BERDOA PADA TUHAN MEREKA SIANG DAN MALAM SEMATA MATA
MENGINGINKAN KERIDHOAN NYA, DAN JANGANLAH KAU JAUHKAN PANDANGANMU (dari
mereka), UNTUK MENGINGINKAN KEDUNIAWIAN." (QS Alkahfi 28)
Ayat ini turun ketika Salman Alfarisi ra berdzikir bersama
para sahabat, maka Allah memerintahkan Rasul saw dan seluruh ummatnya duduk
untuk menghormati orang2 yg berdzikir.
Mereka (sekte wahabi) mengatakan bahwa ini tidak
teriwayatkan bentuk dan tata cara dzikirnya, ah..ah?ah.. Dzikir ya sudah jelas
dzikir.., menyebut nama Allah, mengingat Allah swt, adakah lagi ingin dicari
pemahaman lain?,
5). Sahabat Rasul radhiyallahu'anhum mengadakan shalat
tarawih berjamaah, dan Rasul saw justru malah menghindarinya, mestinya
merekapun shalat tarawih sendiri sendiri, kalau toh Rasul saw melakukannya lalu
menghindarinya, lalu mengapa Generasi Pertama yg terang benderang dg keluhuran
ini justru mengadakannya dengan berjamaah..,
Sebab mereka merasakan ada kelebihan dalam berjamaah, yaitu
syiar,
ah..ah..ah.. mereka masih butuh syiar dibesarkan, apalagi
kita dimasa ini..,
maka kalau ada pertanyaan : "siapakah yg pertama kali
mengajarkan Bid'ah hasanah?, maka kita dengan mudah menjawab, yg pertama kali
mengajarkannya adalah para Sahabat Rasul saw, karena saat itu Umar ra setelah
bersepakat dengan seluruh sahabat untuk jamaah tarawih, lalu Umar ra berkata :
"WA NI'MAL BID'AH HADZIH..". (inilah Bid'ah yg terindah).
Siapa lebih tahu makna menghindari bid'ah?, Umar bin Khattab
ra, makhluk nomer dua paling mulia di ummat ini bersama seluruh sahabat
radhiyallahu'anhum.., atau madzhab sempalan abad ke 20 ini.
6). Lalu para tabi'in sebab cinta mereka pada sahabat, maka
mereka menggelari setiap menyebut nama sahabat dengan ucapan
Radhiyalahu'anhu/ha/hum. Inipun tak pernah diajarkan oleh Rasul saw, tak pula
pernah diajarkan oleh sahabat, walaupun itu berdalilkan beberapa ayat didalam
alqur'an bahwa bagi mereka itu kerdhoan Allah, namun tak pernah ada perintah
dari Rasul saw untuk menggelari setiap nama sahabat beliau saw dg ucapan
radhiyallahu'anhu/ha/hum.
Inipun Bid'ah hasanah, kita mengikuti Tabi'in mengucapkannya
krn cinta kita pd Sahabat.
7). Khalifah Umar bin Abdul Aziz menambahkan lagi dengan
menyebut nyebut nama para Khulafa?urrasyidin dalam khotbah kedua pada khutbah
jumat, Ied dll.., inipun bid?ah, tak pernah diperbuat oleh para Tabi'in,
Sahabat, bahkan Rasul saw, namun diada adakan karena telah banyak kaum
mu'tazilah yg mencaci sahabat dan melaknat para Khulafa'urrasyidin, maka hal
ini mustahab saja, (baik dilakukan), tak ada pula yg benci dengan hal ini
kecuali syaitan dan para tentaranya.
Lalu kategori Bid'ah ini pun muncul entah darimana?, membawa
hadits : "Semua Bid?ah adalah sesat dan semua sesat adalah di
neraka". Menimpakan hadits ini pada kelompok sahabat. Ah..ah..ah... adakah
seorang muslim mengatakan orang yg memanggil nama Allah Yang Maha Tunggal,
menyebut nama Allah dengan takdhim, berdoa dan bermunajat, mereka ini sesat dan
di neraka?,
Orang yg berpendapat ini berarti ia telah mengatakan seluruh
nama nama diatas adalah penduduk neraka termasuk Umar bin Khattab ra dan
seluruh sahabat, dan seluruh tabi?in, dan seluruh ulama ahlussunnah waljama'ah
termasuk Sayyidina Muhammad saw, yg juga diperintah Allah untuk duduk bersama
kelompok orang yg berdoa, dan beliau lah saw yg mengajarkan doa bersama sama.
Kita di Majelis Majelis menjaharkan lafadz doa dan munajat
untuk menyaingi panggung panggung maksiat yg setiap malam menggelegar dengan
dahsyatnya menghancurkan telinga, berpuluh ribu pemuda dan remaja MEMUJA
manusia manusia pendosa dan mengelu elukan nama mereka.. menangis menjilati
ludah dan air seni mereka..
Salahkah bila ada sekelompok pemuda mengelu-elukan nama
Allah Yang Maha Tunggal?, menggemakan nama Allah?,
Ah..ah..ah..apakah Nama Allah sudah tak boleh dikumandangkan
lagi dimuka bumi?.??!!
Seribu dalil mereka cari agar Nama Allah tak lagi dikumandangkan..
cukup berbisik bisik..!, sama dengan komunis yg melarang meneriakkan nama
Allah, dan melarang kumpulan dzikir..
Adakah kita masih bisa menganggap kelompok wahabi ini adalah
madzhab..?!!
Kita Ahlussunnah waljama?ah berdoa, berdzikir, dengan sirran
wa jahran, di dalam hati, dalam kesendirian, dan bersama sama.
Sebagaimana Hadist Qudsiy Allah swt berfirman : "BILA
IA (HAMBAKU) MENYEBUT NAMAKU DALAM DIRINYA, MAKA AKU MENGINGATNYA DALAM DIRIKU,
BILA MEREKA MENYEBUT NAMAKAU DALAM KELOMPOK BESAR, MAKA AKUPUN MENYEBUT
(membanggakan) NAMA MEREKA DALAM KELOMPOK YG LEBIH BESAR DAN LEBIH MULIA".
(HR Bukhari Muslim).
Saran saya, kita doakan saja madzhab sempalan abad ke 20
ini, agar mereka diberi hidayah dan kembali kepada kebenaran.
Wahai Allah telah terkotori permukaan Bumi Mu dengan
sanubari sanubari yg disesatkan syaitan, maka hujankanlah hidayah Mu pada
mereka agar mereka mau kembali pd kebenaran, beridolakan sang Nabi saw,
beridolakan Muhajirin dan Anshar, berakhlak dengan akhlak mereka, sopan dan
rendah diri sebagaimana mereka. Demi Kemuliaan Ramadhan, Demi Kemuliaan Shiyaam
walqiyaam, Demi Kemuliaan Nuzululqur'an, dan Demi Kemuliaan Muhammad Rasulullah
saw, amiin.